ABSTRAK

Nama : Fio Hasanda Putra
Nim : 201210401
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Judul : Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan
Karakter Religius Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri
07 Muaro Jambi.
Karakterl religius adalahl sikap danl perilaku yangl menunjukkan kepatuhan dalaml
menjalankan ajaranl agama yangl dianut, memiliki sikap toleranl terhadap praktik
keagamaan lainnya, sertal menjaga keharmonisan denganl sesama pemelukl agama
maupun penganut kepercayaan llain. Karakterl ini menjadi aspek utamal yang perlu
ditanamkan danl dibiasakan sejak dini, terutama bagi peserta didik, melalui
pendidikan dil sekolah agar dapatl diterapkan dalaml kehidupan lsehari-lhari. Untuk
meningkatkan karakterl religius lsiswa, guru PAI menerapkan berbagai strategi,

salah satunya dengan membangun kebiasaan keagamaanl dalam kehidupanl sehari-
haril di lingkunganl sekolah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi guru Pendidikan Agama Islam
(PAI) dalam meningkatkan karakter religius siswa di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 07 Muaro Jambi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi, serta dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI menerapkan beberapa
strategi dalam pembelajaran untuk meningkatkan karakter religius siswa, antara
lain dengan pembiasaan ibadah seperti salat berjamaah, membaca Al-Qur'an, serta
integrasi nilai-nilai religius dalam mata pelajaran. Selain itu, peran guru sebagai
teladan, motivator, dan pembimbing sangat berpengaruh dalam membentuk
karakter religius siswa. Kendala yang dihadapi meliputi keterbatasan waktu dan
kurangnya kesadaran siswa, namun hal ini diatasi melalui pendekatan personal
dan pembinaan rutin. Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi yang diterapkan
guru PAI cukup efektif dalam menumbuhkan karakter religius siswa.
Kata Kunci: Strategi Guru, Pendidikan Agama Islam, Karakter Religius, Sekolah
Menengah Pertama