"Penelitian ini menyelidiki persepsi siswa tentang Guru Penggerak pada
mata pelajaran bahasa Inggris di salah satu Sekolah Menengah Pertama Islam di
Jambi, dengan fokus pada inovasi pembelajaran, komunikasi dengan siswa, dan
kepemimpinan inklusif dalam konteks Kurikulum Merdeka. Meskipun reformasi
nasional seperti Guru Penggerak bertujuan untuk mempromosikan pembelajaran
yang berpusat pada siswa, masih ada beberapa tantangan dalam pelaksanaannya,
termasuk beban kerja guru dan hambatan bahasa. Dengan menggunakan desain
survei kuantitatif deskriptif, data dikumpulkan dari 159 siswa, kuesioner yang
telah divalidasi dan reliabel (Cronbach's Alpha: 0,888), dan dianalisis
menggunakan statistik deskriptif. Secara keseluruhan, hasil penelitian
menunjukkan bahwa para siswa memiliki persepsi yang positif terhadap Guru
Penggerak mereka, dengan skor rata-rata keseluruhan 3,83 dari 25 pernyataan.
Ketiga dimensi tersebut mendapatkan hasil yang baik, dengan Kepemimpinan
Inklusif mendapatkan nilai tertinggi yaitu 3,91. Sementara itu, Komunikasi
dengan Siswa mendapatkan hasil 3,86, dan yang terendah adalah Inovasi
Pembelajaran dengan hasil 3,74. Namun, beberapa pernyataan mendapatkan nilai
yang relatif rendah dari siswa, meskipun secara umum diharapkan bahwa Guru
Penggerak harus secara konsisten menunjukkan kinerja yang berkualitas tinggi.
Perbedaan antara ekspektasi dan persepsi siswa yang sebenarnya menimbulkan
pertanyaan penting tentang program Guru Penggerak. Studi ini memberikan
wawasan di tingkat kelas tentang bagaimana program Guru Penggerak
mendukung pengajaran bahasa Inggris yang efektif di lingkungan pendidikan
yang spesifik ini."