ABSTRAK

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui tuntutan jaksa apakah telah sesuai dengan
pasal 112 ayat 2 serta untuk mengetahui bagaimana penerapan pasal 112 ayat (2)
terhadap terdakwa dalam putusan pengadilan jambi. Penelitian ini menggunakan
beberapa pendekatan.Pertama, pendekatan yuridis normatif dengan memerhatikan
ketentuan hukum. Kedua, pendekatan konseptual yaitu penelitian terhadap
konsep-konsep hukum seperti sumber hukum, fungsi hukum dan lembaga hukum.
Ketiga, penelitian ini menggunakan hukum normatif atau penelitian kepustakaan
yaitu penelitian hukum yang dilakukan melalui studi bahan pustaka atau sekunder.
Berdasarkan hasil dari penelusuran maka diperoleh hasil dan kesimpulan sebagaii
berikut: pertama, berdasarkan penjelasan pasal 112 ayat 2 diatas jelas
menyebutkan bahwa hukum bagi pengedar narkotika yang memiliki, menyimpan
atau menguasai narkotika golongan 1 yang melebihi berat 5 gram di penjara
seumur hidup atau 20 tahun. Pada kasus yang penulis teliti jelas dalam putusan
menyebutkan barang bukti sebanyak 48,35 gram. Jika kita samakan dengan bunyi
pasal 112 ayat 2 sangat jauh dengan jumlah barang bukti. Kedua, menurut Pasal
112 ayat 2 dikenakan hukuman di penjara seumur hidup atau 20 tahun penjara dan
paling singkat 5 tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana disebut pada
ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga). Namun, dalam putusan tersebut Jaksa menuntut
terdakwa dengan tuntutan 13 tahun penjara dan Hakim menjatuhkan putusan
selama 10 tahun penjara dengan alasan kurang memenuhi unsur pidana. Oleh
karena itu peneliti menyimpukan bahwa putusan majelis hakim telah sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia yaitu Undang-undang
Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika pasal 112 ayat (2).
Kata kunci : Tindak Pidana Narkotika, Penerapan Hukum, Putusan