ABSTRAK

Perkembangan UMKM menghadapi masalah mendasar yang secara garis besar

mencakup keterbatasan akses terhadap sumber-sumber pembiayaan dari lembaga-
lemabaga keuangan formal khususnya perbankan. Kehadiran BMT Al Ishlah Kota

Jambi sebagai simpan pinjam syariah dimaksudkn untuk menjadi alternatif yang lebih
inovatif dalam jasa keuangan, proses pembiyaannya juga tidak ribet. Tidak adanya
unsur riba terhadap pembiayaan, serta kemudahan proses dan syarat pembiayaan,
tidak membuat semakin banyak kredit macet. Penelitian yang digunakan adalah jenis
penelitian kualitatif, dengan metode pengumpulan datanya observasi, wawancara dan
dokumentasi yang menggunakan dua langkah, reduksi data dan penarikan
kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1). BMT Al Ishlah
menerapkan empat fungsi manajemen yaitu planning, organizing, actuating dan
controlling. Akan tetapi ada salah satu fungsi manajemen yang tidak diterapkan
secara rutin oleh BMT Al Ishlah. 2). Mekanisme pembiayaan BMT Al Ishlah didasari
oleh undang- undang, namun BMT juga memiliki peraturan sendiri untuk mengetahui
layak atau tidaknya anggota diberi pinjaman, mekanismenya tergolong cukup
memakan banyak waktu karena ada kuasa beli sebelum akad dan juga survey 3).
Kendala yang dihadapi BMT Al Ishlah terdapat dua faktor penyebabnya pertama
internal adanya kekurangnya modal yang dimiliki BMT sehingga memberi batasan
dalam memberikan pembiayaan serta kurangnya SDM yang mengakibatkan kurang
maksimal dalam menjalankan tugas, kedua faktor eksternal keterlambatan
pembayaran angsuran karena ketidakmampuan mengelola usahanya secara optimal.
Kata Kunci: Manajemen, Pembiayaan UMKM, BMT