Sengketa waris merupakan salah satu perkara yang sering muncul di Pengadilan Agama, terutama dalam masyarakat yang masih kuat memegang adat dan norma agama, seperti yang terjadi di Paal Merah, Kelurahan Ekajaya, Provinsi Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertimbangan hukum yang digunakan oleh hakim Pengadilan Agama dalam memutus perkara gugatan sengketa waris yang terjadi di wilayah tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif dengan studi kasus terhadap putusan-putusan pengadilan yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakim mempertimbangkan berbagai aspek, seperti bukti-bukti yang diajukan para pihak, status ahli waris menurut hukum Islam, serta asas keadilan dan kemanfaatan hukum. Selain itu, hakim juga mempertimbangkan unsur kearifan lokal yang hidup di tengah masyarakat Jambi, selama tidak bertentangan dengan hukum Islam yang menjadi dasar kewenangan Pengadilan Agama. Temuan ini menunjukkan bahwa pertimbangan hakim tidak hanya bersifat legal-formal, tetapi juga sosiologis dan filosofis, guna mencapai keadilan substantif bagi para pihak yang bersengketa.