PERAN PEMERINTAH DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KEBIJAKAN MENTRI PENDIDIKAN UNTUK MENGATASI ANAK PUTUS SEKOLAH DI DESA LABUHAN PERING KECAMATAN SADU KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

Penelitian ini mengkaji mengenai peran Pemerintah Desa Labuhan Pering dalam mengimplementasi kebijakan mentri pendidikan dalam menangani anak putus sekolah, yang dilatarbelakangi banyaknya anak putus sekolah yang disebabkan oleh berbagai macam faktor di masyarakat Desa Labuhan Pering. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui peran pemerintah Desa Labuhan Pering dalam menangani anak putus sekolah pada tingkat SMP, dan kendala penyebab terjadinya anak putus sekolah di Desa Labuhan Pering pada tingkat SMP, serta mengetahui upaya yang dilakukan pemerintah Desa Labuhan Pering dalam mengatasi anak putus sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif dengan instrument pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Serta jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dengan teknik analisis data bersifat deskriptif analisis. Penelitian ini menggunakan teori menurut Van Metter dan Van Horn yang menyatakan bahwa implementasi kebijakan mencakup semua tindakan oleh perorangan atau kelompok publik dan privat yang diarahkan pada perwujudan tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu dalam keputusan kebijakan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat beberapa kebijakan yang di buat oleh mentri pendidikan yaitu memberikan Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan sosialisasi program sekolah Paket C. Adapun juga kendala banyaknya anak putus sekolah yang di hadapi oleh permerintah desa yaitu kurangnya sosialisasi pemerintah desa terhadap masyarakat, latar belakang pendidikan orang tua, teman sepergaulan, dan lemahnya ekonomi masyarakat. Berdasarkan kendala tersebut pemerintah Desa Labuhan Pering berusaha melakukan beberapa upaya antara lain sosialisasi terhadap masyarakat, memberikan arahan saat kegiatan gotong royong, mengembangkan potensi minat bakat, dan memberikan bantuan tehadap siswa miskin untuk dapat melanjutkan pendidikannya. Sehingga penelitian ini diharapkan mampu di pertimbangkan agar tidak lagi anak-anak yang putus sekolah, khususnya di daerah pedesaan.