KONSEP ĪMĀNDAN KUFURDALAM TAFSIR AL-MISBAH (relevansi konsep Iman dalam problem pengkafiran menurut M. Quraish Shihab)

Dalam Tesis ini penulis mengkaji dan menganalisa Keimanan: Iman dalam perspektif islam. Kajian ini diawali dengan mendeskripsikan tentang keimanan itu sendiri.Sebagai upaya mencari jawaban atau formulasi baru atas konsep iman dan kufur menurut Quraish Shihab dalam salah satu karyanya yaitu Tafsir al Mishbah. Akhir-akhir ini, memang sedang terjadi pengkafiran di dalam kehidupan bermasyarakat. M. Quraish Shihab sebagai mufassir Indonesia kontemporer memiliki pandangan yang khas tentang konsep iman dan kufur. M. Quraish Shihab memandang kepada pemahaman yang toleran dan menjunjung tinggi perdamaian itu sangat pending sehinga problem pengkafiran yang ada saat ini perlu di rekonstruksi kembali pemahaman tersebut dan itulah yang menyebab perlunya memahmi betul konsep iman, maka peneliti melihat sangat perlu pembahasan ini untuk di teliti kembali.
Adapun jenis penelitian ini adalah library research yakni metode pustaka, adapun metode yang digunakan penulis meliputi pengumpulan data primer dan sekunder, kemudian mengolah data-data yang telah didapatkan dengan menggunakan metode deskriptif analitik.Penelitian ini didasarkan pada dua rumusan masalah yakni: Apa konsep Quraish Shihab tentang Iman dalam dalam Tafsir Al-Mishbah? Bagimana dimensi (Ukuran) konsep kufur dalam kitab Tafsir Al-Mishbah? Mengapa Quraish Shihab mengklarifikasikan antara konsep iman dan Kufur di dalam tafsirnya dan apa ilmpikasi nya terhadap konteks kekinian ?.adapun tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui penafsiran ayat-ayat iman dalam Al-Qur’an menurut Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah. Untuk mengetahui relevansi penafsiran Quraish Shihab terhadap term iman tentang takfir dalam konteks permasalahan yang ada sekarang ini.
Dalam penelitian ini, ditemukan bahwasannya konsep iman menurut Quraish Shihab antara lain: Iman yang sebenarnya adalah suatu kepercayaan yang tertanam dalam hati dan jiwa yang menghadirkan Allah dalam setiap perbuatan (amal sholeh) yang dilakukan. (Iman tidak lepas dari amal sholeh, karenanya perlu adanya perbuatan baik yang dilakukan secara dzohir bagi seorang yang beriman. Konsep kafir menurut Quraish Shihab mengklasifikasi kafir menjadi 4 macam pengingkaran terhadap wujud dan keesaan Allah, pengingkaran terhadap kenabian Muhammad, term kafir bermakna kufur nikmat, term kafir bermakna durhaka atau meninggalkan kewajiban yang telah diperintahkan, Dalam tafsir Al-Misbah yang dikarang oleh M. Quraish Shihab tentang konsep term kafir menjelaskan, bahwa dalam penerapannya term tersebut tidak selalu menunjukkan arti pengingkaran. Tetapi ia juga digunakan untuk mengungkapkan sikap-sikap yang tercela dalam agama Islam.
Pengklasifikasian tersebult dilakulkanl oleh Qulraish Shihab denlganl cara menlenltulkanl maknla yanlg cocok jika terdapat term kafir pada sulatul ayat, konltekstulalisasi inli menlgembanlgkanl bahwa nlorma-teologis bulkanl satul-satulnlya maknla dari kafir. Pemaknlaanl yanlg beragam menlgenlai term kafir seperti inli tidak teraplikasikanl ke dalam bahasa Inldonlesia, inli menlyebabkanl perulbahanl yanlg asal sebagai kata kerja menljadi sulbyek danl penlyulsultanl maknla terhadap kata tersebult. Bahkanl bisa menlyebabkanl salah persepsi jika hanlya menlganldalkanl definlisi yanlg diberikanl KBBI, tenltulnlya jika dilihat dari suldult panldanlg bahasa qulr’anliyah. Penlgklasifikasianl Qulraish Shihab menlgenlai term kafir jika digulnlakanl dalam kehidulpanl sehari-hari, akanl berimplemenltasi positif pada ulmat Islam dan agar Kerukunan dan perdamaian membuat ajaran agama bisa lebih mudah dipahami, dihayati dan diamalkan. Karenla kafir tidak hanlya diartikanl sebagai oranlg yanlg beragama selainl Islam (nlorma-teologis), tetapi julga perilakul ulmat Islam senldiri yanlg menlulnljulkkanl kekulfulranl, kedulrhakaanl, kemaksiatanl (nlorma-etis).