ABSTRAK
Pesantren pada awalnya merupakan lembaga pendidikan yang hanya diperuntukan untuk pengajaran materi agama Islam dengan sistem sorogan. Dalam perkembangannya, pesantren selain mengajarkan kajian kitab kuning, kini juga memberikan materi pengetahuan umum. Pesantren yang demikian merupakan tipologi pesantren khalafiah. Lajunya perkembangan pesantren tidak terlepas dari peran kepemimpinan kiai. Penelitian ini mengkaji mengenai keinovatifan kiai dalam mewujudkan efektivitas pesantren khalafiah di Provinsi Jambi (pesantren Al Baqiyatush Shalihat Tanjung Jabung Barat, pesantren As’ad Kota Jambi dan Pesantren Modern Madinatul ‘Ulum). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran dan pemahanan secara utuh dan mendalam mengenai keinovatifan kiai dalam mewujudkan efektivitas pesantren khalafiah di provinsi Jambi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenalogis. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan tehnik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Penentuan subjek penelitian menggunakan tehnik purpose sampling. Analisis data menggunakan model analisis interaktif dari John W. Creswell 2018, yang terdiri dari tiga alur yang saling berinteraksi, reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya uji keterpercayaan data dengan tehnik perpanjangan keikutsertaan, ketelitian pengamatan, trianggulasi dan konsultasi dengan Promotor dan Co. Promotor.
Hasil penelitian ditemukan beberapa hal: Pertama, keinovatifan kiai belum optimal disebabkan masih terdapat SDM pesantren yang tidak mengetahui tujuan pesantren, pesantren belum secara utuh mampu beradaptasi, belum memaksimalkan fasilitas yang tersedia di pesantren, kurangnya partisipasi kerja dan disiplin kerja, rekrutmen SDM bukan berdasarkan kebutuhan pesantren. Kedua, terdapat keinovatifan kiai seperti, ide dan produk layanan dan tindakan meliputi penyelenggaraan pendidikan, ruang kreativitas santri, layanan manajemen satu pintu, kontektualitas kajian kitab kuning, tradisi menuju transformasi, budaya prestasi dan peningkatan ekonomi pesantren. Ketiga, efektivitas pesantren seperti adanya kejelasan tujuan pesantren, dapat beradaptasi, partisipasi kerja, disiplin kerja dan penggunaan tekhnologi. Keempat, strategi keinovatifan kiai dalam mewujudkan efektivitas pesantren khalafiah dengan melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi strategi keinovatifan kiai dalam mewujudkan efektivitas pesantren khalafiah di Provinsi Jambi. Implikasi teori dalam penelitian ini yaitu pengembangan sebagai novelty teori dari Thomas Packard yang menyatakan bahwa kepemimpinan dapat mempengaruhi manajemen dan efektivitas sebuah organisasi dan inovasi yang merupakan salah satu indikator budaya (culture) terdapat hubungan yang dapat mempengaruhi efektivitas sebuah organisasi.

Kata Kunci: Keinovatifan Kiai, Efektivitas Pesantren Khalafiah