Skripsi ini bertujuan untuk menguraikan Efektivitas pelaksanaan layanan
penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran yang sesuai dengan kebijakan
standar pelayanan minimal (SPM) serta hambatan dalam pelaksanaannya dan
upaya dalam mengatasi hambatan tersebut. Skripsi ini menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan teknik pengumpulan data
wawancara, observasi dan dokumentasi Berdasarkan penelitian yang dilakukan
diperoleh hasil dan simpulan sebagai berikut : Pertama Layanan yang diberikan
oleh pemadam kebakaran Kabupaten Tanjung Jabung Timur beberapa belum
efektif di lakukan yaitu Layanan respon cepat (Respon Time), Layanan
Pemadaman dan Pengendalian Kebakaran dan Layanan Pelaksanaan
Penyelamatan dan Evakuasi. Yang mana jika sesuai dengan kebijakan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) 15 menit (Respon Time) Namun fakta yang ada di
lapangan menilai bahwa selama ini pelayanan kebakaran tidak sepenuhnya dapat
dilayani 15 menit. Karena minimnya sarana prasarana yang hanya memiliki 1 unit
mobil pemadam kebakaran. kedua Untuk Layanan lain seperti Layanan
Pemberdayaan Masyarakat sudah efektif dilakukan. Mengingat untuk Layanan
Pemberdayaan Masyarakat atau Relawan Kebakaran Pemadam Kebakaran
Kabupaten Tanjung Jabung Timur sudah melakukan pemberdayaan Relawan,
Sosialisasi masyarakat tanggap kebakaran dan pelatihan tanggap kebakaran pada
murid taman kanak-kanak (TK) di Kecamatan Sabak Timur dan Kecamatan
Geragai. Ketiga terdapat faktor penghambat dalam pelaksanaan kebijakan standar
pelayanan minimal (SPM) yang dilakukan oleh Pemadam Kebakaran Kabupaten
Tanjung Jabung Timur di antaranya yaitu keterbatasan sarana prasarana, Sumber
daya manusia, serta keterbatasan anggaran. Keempat upaya untuk mengatasi
hambatan dalam pelaksanaan kebijakan standar pelayanan minimal (SPM) adalah
meningkatkan sarana prasaran, meningkatkan kerja sama antar pegawai dan
atasan, melakukan pelatihan serta memberikan reward.