Krisis lingkungan global yang semakin parah, termasuk eksploitasi sumber
daya alam yang tidak terkendali, menuntut solusi holistik yang mengintegrasikan
aspek spiritual dan etika dalam pengelolaan lingkungan. Salah satu pemikir
kontemporer yang menawarkan perspektif alternatif adalah Seyyed Hossein Nasr,
filosof Islam yang mengembangkan konsep scientia sacra. Melalui pendekatan
ini, Nasr menekankan bahwa krisis lingkungan modern berakar pada keterputusan
manusia dari alam dan Tuhan, serta hilangnya kesadaran spiritual dalam interaksi
manusia dengan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pemikiran Nasr tentang etika lingkungan serta implikasinya dalam pengelolaan
sumber daya alam secara berkelanjutan, khususnya dalam konteks tantangan
lingkungan kontemporer.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
studi pustaka (library research) dan teknik pengumpulan data dokumentasi. Data
diperoleh dari literatur utama karya Nasr, termasuk "Man and Nature: The
Spiritual Crisis of Modern Man" dan "Religion and the Order of Nature", serta
sumber sekunder terkait etika lingkungan dalam Islam dan pemikiran tradisional.
Metode analisis data menggunakan analisis konten (content analysis) dengan
pendekatan deskriptif untuk menguraikan dan menjelaskan konsep-konsep
pemikiran Nasr tentang etika lingkungan secara sistematis dan mendalam.
Penelitian ini menunjukkan bahwa Nasr menawarkan konsep teosentrisme
ekologis, menempatkan Tuhan sebagai pusat dalam relasi manusia dan alam.
Manusia dipandang sebagai khalifah (steward) dengan tanggung jawab moral dan
spiritual terhadap lingkungan. Nasr mengkritik paradigma modernitas yang
materialistis dan eksploitatif, serta mengusulkan revitalisasi kesadaran spiritual
dan integrasi ilmu tradisional dengan sains modern sebagai solusi fundamental.
Temuan ini relevan bagi Indonesia dalam menghadapi krisis lingkungan seperti
deforestasi, pencemaran, dan degradasi ekosistem. Penelitian merekomendasikan
pengelolaan lingkungan yang berlandaskan nilai etis dan spiritual guna menjaga
keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian alam untuk generasi
mendatang