Fenomena yang terjadi di Desa Tebing Tinggi, Kec. Tebing Tinggi, Kab. Tanjung
Jabung Barat, dengan adanya layanan BRILink tidak menjamin bahwa Penetapan
Tarif antar BRILInk itu memiliki kesamaan tarif karena masing-masing agen
memasang tarif tersendiri. Skripsi ini membahas tentang Penetapan Tarif Transfer
Tunai Melalui Bank BRI Menurut Hukum Ekonomi Syariah (kasus di BRILink
Desa Teluk Pengkah, Kec. Tebing Tinggi, Kab. Tanjung Jabung Barat). Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui Penetapan Tarif Transfer Tunai Agen BRILink
Terhadap Nasabah, Untuk mengetahui Penetapan Tarif Transfer Tunai Melalui
BRILink Menurut Persfektif Hukum Ekonomi Islam. Jenis penelitian ini adalah
penelitian yuridis empiris dengan pendekatan penelitian hukum sosiologi. Sumber
data penelitian ini adalah data primer, data sekunder, dan data tersier, yang
diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa adanya perbedaan transaksi antara agen BRILink
berdasarkan penetapan biaya transaksi yang dibebankan nasabah dalam
melakukan transaksi transfer sesama bank dan transfer ke bank lain. Penentuan
tarif layanan agen terhadap nasabah sistemnya ditetapkan oleh agen sendiri dan
tidak ada ketetapan nominal dari BRI besar kecilnya yang dikeluarkan agen
terhadap para nasabahnya, dan fee yang diterima agen BRILink yaitu
menggunakan sistem sharing fee, Bank BRI dan agen mendapatkan fee yaitu
50:50. Dasar hukum terhadap penentuan tarif jasa yang diberikan agen BRILink
terhadap nasabah BRILink adalah menggunakan akad dalam muamalah yaitu
sistem imbal jasa (ijarah) dan telah sesuai dengan prinsip Ekonomi Islam.