Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan tinjauan maqashid syariah tentang
sertifikat elsimil (elektronik siap nikah dan hamil) yang merupakan kebijakan
sebagai langkah pencegahan stunting. Metode penelitian menggunakan teknik
pengumpulan data mix method yaitu observasi, wawancara, dan studi literatur.
Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder, sumber
data primer terdiri dari hasil observasi dan wawancara dengan penyuluh agama
dan staff di KUA Kecamatan Bajubang, serta tim stunting Kecamatan Bajubang.
Sementara sumber data sekunder bersumber dari buku-buku tentang maqashid
syariah, jurnal serta berita yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
Setelah data terkumpul selanjutnya diolah dan menarik kesimpulan sehingga
muncul temuan baru. Berdasarkan hasil penelitian, penelitian ini membahas
tentang kebijakan penggunaan sertifikat elsimil yang bersumber dari kolaborasi
antara Kementerian Agama RI (Kemenag) dan Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), untuk menekan angka stunting yang
cukup tinggi di Indonesia. Sertifikat elsimil dapat diperoleh calon pengantin
melalui beberapa tahap, yakni melalui penyaringan awal dengan kuesioner pada
aplikasi. Data yang dimasukkan adalah umur, status gizi, kadar Hb, dan perilaku
merokok. Hal ini dilakukan agar dapat mendeteksi resiko stunting pada anak yang
akan dilahirkan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kesesuaian antara
kebijakan penggunaan sertifikat elsimil dengan teori maqasid syariah. Maqashid
syariah sendiri merupakan tujuan hukum Islam yang terbagi menjadi lima yaitu :
menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan dan menjaga
harta.