Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui penyelesaian kasus tindak pidana
penadahan barang curian menurut 480 KUHP yang dimana seseorang disebut
sebagai penadah barang curian apabila menerima, membeli, menukar barang yang
berasal dari suatu kejahatan dan dapat dipersalahkan ikut membantu dalam suatu
kejahatan, studi kasus di Polsek Jambi Selatan Kota Jambi. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan sosiologi hukum yang dimana
ilmu baru yang mempelajari perilaku manusia dalam masyarakat sejauh
ditentukan oleh norma-norma etika hukum yang diakui secara umum dan sejauh
itu mempengaruhi mereka, dan mempelajari perilaku hukum dari warga
masyarakat, serta dengan melakukan pengumpulan data melalui observasi,
wawancara dengan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan judul penelitian
yaitu tentang kasus penadahan barang curian bersama Panit Opsnal Reskrim
Polsek Jambi Selatan, Staf bagian Trantib Kecamatan Jambi Selatan, Ketua Rt. 25
Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Jambi Selatan, dan Ketua Rt. 9, Kelurahan
Pasir Putih, Kecamatan Jambi Selatan, dan juga Pelaku penadahan. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bagaimana penyelesaian hukum
tindak pidana penadahan, yang dima penyelesaian kasus penadahan di Polsek
Jambi Selatan dilakukan dengan 2 metode yaitu penegakkan hukum yang akan
dikenakan kepada pelaku apabila korban menolak untuk berdamai dan kasus
penadahan dapat dilanjutkan ke pengadilan dan restorative justice apabila korban
pada hasil mediasi memaafkan dan memaklumi pelaku dikarenakan beberapa
alasan sehingga pada akhirnya antara korban dan pelaku berakhir damai.