ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya berbagai model pakaian
perempuan muslimah di zaman sekarang yang tidak memperhatikan bahan yang
digunakan, ada pakaian yang tertutup tapi masih menampakkan bentuk lekuk
tubuh dan menerawang. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat
bagaimana perbandingan penafsiran tafsir al-Misbah dan tafsir al-Qur’an al-
‘Azhim mengenai pakaian perempuan menurut al-Qur’an.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan metode
kualitatif yang bersifat deskriptif-analitis. Pada penelitian ini, metode
pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Data dokumentasi yang
dikumpulkan berupa teks al-Qur’an, kitab, buku, jurnal, artikel, dan lainnya.
Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan metode muqarran atau
perbandingan.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ketentuan pakaian perempuan

menurut Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah dan Ibnu Katsir dalam tafsir al-
Qur’an al-‘Azhim ialah perempuan muslimah harus memakai pakaian yang

menutup aurat dengan pakaian yang lebar, longgar, dan menutup dada. Namun,
ada perbedaan pendapat dalam memahami jilbab yang merupakan bagian dari
pakaian perempuan, Quraish Shihab menyebutkan ayat tersebut tidak
memerintahkan perempuan muslimah memakai jilbab, karena ketika sebagian itu
mereka telah memakainya, hanya saja cara memakainya belum mendukung apa
yang dikehendaki ayat ini. Sedangkan Ibnu Katsir menyebutkan ayat tersebut
diatas memerintahkan kepada perempuan muslimah supaya mengulurkan jilbab
mereka, karena jilbab adalah suatu kewajiban bagi perempuan muslimah agar
berbeda dengan wanita lain.

Kata Kunci: Pakaian Perempuan, Tafsir Al-Misbah, Tafsir Al-Qur’an al-‘Azhim.