Latar belakang untuk mengetahui Manifestasi Seloko Adat pada masyarakat Kelurahan Pasir Panjang Kota Jambi Seberang, untukmeng etahui faktor-faktor pendorong dan penghambat Manifestasi Seloko Adat pada masyarakat Kelurahan Pasir Panjang Kota Jambi Seberang, dan untuk mengetahui makna dari Seloko Adat pada masyarakat Kelurahan Pasir Panjang Kota Jambi Seberang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu dengan cara reduksi data, tampilan data dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Hasil Penelitian ini adalah Manifestasi Seloko Adat Pada Masyrakat Kelurahan Pasir Panjang Seberang Kota Jambi disusun secara sistematis dan memiliki mekanisme yang sangat kompleks mulai dari Falasafah “Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi kitabullah”. Adapun Faktor - Faktor Pendorong dalam Pelaksanaan Seloko Adat Pada Masyrakat Kelurahan Pasir Panjang Kota Jambi Seberang seloko adat berperan penting dalam pembinaan pendidikan pada anak – anak serta generasi muda terutama pada pembinaan pendidikan agama melalui program PAMI yang dipelopori oleh para tokoh Agama sekaligus Tokoh adat Kota Jambi Seberang, selain itu faktor pendukung lainnya adalah aktifnya pengurus lembaga adat Kelurahan Pasir Panjang dalam melaksanakan pembinaan, penyuluhan, sosialisasi secara terencana dan berkelanjutan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa sebegitu pentingnya adat istiadat yang berlandaskan kegamaan untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan kemasyarakatan baik agama, pendidikan serta sosial kemasyarakatan. Adapun Faktor - Faktor Penghambat Penerapan Seloko Adat Pada Masyrakat Kelurahan Pasir Panjang Kota Jambi Seberang adalah Sulitnya memberi pemahaman kepada pemuda - pemudi Kota Jambi Seberang akan pentingnya budaya Melayu Jambi dalam Falsafah “Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah”. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya era globalisasi yang sudah merubah nilai-nilai budaya lokal yang mereka anggap tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman, selanjutnya faktor penghambat lain ialah semakin berkurangnya generasi yang memahami tentang Agama serta kaitannya dengan adat melayu Jambi khususnya memahami berbagai makna seloko adat. Hal ini tercermin pada berkurangnya generasi muda yang ingin sekolah di pondok pesantren, sementara itu Kota Jambi Seberang Menjadi pusat pendidikan pesantren pertama dikota Jambi.