Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana mekanisme sistem
pembayaran shopee paylater dan penggunaannya pada masyarakat,
Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap sistem pembayaran shopee
paylater, dan Bagaimana pendapat para ulama Jambi terhadap sistem
pembayaran shopee paylater. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif, Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan analisis sebelum di lapangan dan analisis data
di lapangan yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data,
penyimpulan data dan verifikasi data, serta keabsahan data.
Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Masyarakat Kota Jambi tertarik
menggunakan Spaylater dikarenakan kemudahan yang diberikan saat
pendaftaran. Limit yang diberikanpun sesuai dengan keinginan pribadi
pengguna. Untuk pembayarannya Spaylater memberikan 2 waktu tempo
yaitu tanggal 11 dan 25. Apabila pengguna telat melakukan pembayaran,
maka akan diberikan denda harian. 2) Analisis hukum Islam yang meliputi
akad qard dan Fatwa DSN-MUI No:116/DSN-MUI/IX/2017 terhadap
pinjaman uang elektronik ShopeePayLater pada e-commerce
menunjukkan bahwa pinjamantersebut tidak diperbolehkan, karena di
dalamnya terdapat unsur yangbertentangan dengan syariat Islam.
Pinjaman ShopeePayLater mengandung penambahan atas utang pokok,
pengenaan biaya tambahanlainnya yang memberatkan, serta
ketidaksesuaian waktu jatuh tempoterhadap waktu saat akad dilakukan. 3)
Para ulama Jambi juga sepakat bahwa Spaylater tidak diperbolehkan
karena mengandung unsur riba.