Fenomena kemuliaan wanita dalam hal menjaga serta memelihara kemuliaannya agar dirinya menjadi wanita yang terhormat. Hal ini mendorong peneliti untuk mengkaji mengenai upaya syar‟i dalam menjaga dan memelihara kemuliaan wanita muslimah. Berkaitan dengan permasalahan ini peneliti ingin mengkaji Bagaimana biografi Buya Hamka dan Tafsir Al-Azhar, Apa metode dan corak, serta sistematika penafsiran Buya Hamka, pandangan ulama‟ tentang kemuliaan wanita, Bagaimana gambaran umum mengenai peran dan kedudukan wanita sebelum dan sesudah datang nya islam, serta wanita zaman sekarang, dan Bagaimana penafsiran ayat-ayat Al-Qur‟an tentang wanita dalam menjaga dan memelihara kemuliaan wanita muslimah menurut Buya Hamka di Tafsir Al-Azhar .
Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kepustakaan (library research). Dan penelitian ini bersifat analitis deskriptif, dengan menggunakan metode analisis data yaitu Metode Tahlili (analisis). Metode Tahlili, seperti yang dikemukakan oleh Abd al-Hayy Al-Farmawy, ialah suatu metode tafsir yang bermaksud menjelaskan kandungan ayat-ayat Al-Qur‟an dari seluruh aspeknya.
Hasilnya, pertama, penetliti dapat mengetahui biografi Buya Hamka serta Tafsirnya yang berjudul Tafsir Al-Azhar, beliau merupakan ulama‟ kontemporer yang berasal dari Sumatra Barat Indonesia , manakala Tafsir Al-Azhar pula mulai ditulis pada tahun 1959 berawal dari kajian kuliah di masjid al-Azhar Kebayoran Baru Jakarta. Tafsir yang diterbitkan pada 1967 ini diberi nama Tafsir Al-Azhar karena nama al-Azhar berasal dari pemberian dari Syekh Mahmoud Syaltout yang pada saat itu menjadi rector Universitas al-Azhar. Kedua, Terdapat banyak ulama‟ yang mengkaji berkaitan dengan sosok yang bernama wanita diantaranya Syeikh Mutawalli Sya‟rawi yang kitabnya berjudul Wanita dalam perspektif Tafsir Al-Azhar, Ibnu kathir dalam kitab tafsirnya “ Tafsir Al-Qur‟an Al-„Azim”, dan pelbagai lagi ulama‟ yang membahaskannya. Sesungguhnya Islam telah memberikan penghargaan dan penghormatan kepada kaum wanita dengan setinggi-tingginya, ia memberikan kedudukan yang teramat mulia dan terpuji. Ketiga, kemuliaan wanita dari perspektif Al-Qur‟an Pula terdapatnya Surat Khusus berkaitan Perempuan Yakni Surat An- Nisa‟, Derajat seorang wanita yang di sebutkan dalam Al-Qur‟an begitu banyak, ciri- ciri seorang wanita yang mulia di sebutkan di dalamnya. Terdapat banyak ganjaran yang dinyatakan dalam Al-Qur‟an, diantaranya, wanita yang mulia sangat gemar melakukan amal kebaikan dan tekun beribadah kepada Allah s.w.t. Untuk pembaca, mengenai kemuliaan wanita dalam perspektif Al-Qur`an ini sangat bermanfaat bagi peneliti dan orang yang ingin mengetahui wanita yang mulia sebagaimana yang telah ditulis sehingga kita lebih tekun dalam mempelajari dan mendalami Al-Qur`an, oleh karena Al-Qur`ân merupakan petunjuk bagi kehidupan kita sehari-hari