Penelitian ini dilatarbelakangi dampak covid 19 terhadap UMKM di Kawasan Wisata Danau Sipin Kota Jambi. Penelitian ini bertujuan (1). Untuk menjelaskan dampak Covid 19 terhadap kegiatan usaha UMKM di kawasan wisata Danau Sipin. (2). Untuk menjelaskan dampak Covid 19 terhadap pendapatan UMKM di kawasan wisata Danau Sipin. (3). Untuk menjelaskan tinjauan ekonomi Islam terhadap pendapatan UMKM di kawasan wisata Danau Sipin. Hasil studi relevan yang penulis lakukan menunjukan bahwa dua penelitian yang dilakukan oleh KIC dan Yamnas DPKM UGM tersebut menunjukan bahwa Covid 19 berdampak terhadap penurunan tingkat ekonomi nasional, salah satunya adalah sektor UKMK. Dampak terhadap UMKM tersebut berupa penurunan omset, penurunan order, penurunan pendapatan dan terkendalanya proses produksi, pemasaran dan distribusi. Sedangkan metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif, dengan data primer dari 12 UMKM pangan di Kawasan Wisata Danau Sipin, dan sekunder berasal dari publikasi buku dan dinas-dinas terkait dengan UMKM dan pariwisata di Kota Jambi.Hasil penelitian ini adalah: (1). Kegiatan usaha UMKM di kawasan wisata Danau Sipin pada masa pandemi Covid 19 dapat dibagi dalam dua fase: Pertama pada masa awal pandemi pada awal tahun 2020 hingga pertengahan tahun 2021 yaitu pada masa perberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), kegiatan usaha UMKM berjalan seperti biasa meskipun jumlah pengunjung yang sangat minim hingga berdampak pada pendapatan yang menurun. Kedua pada masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), yaitu bulan akhir Juli sampai awal September 2021, kegiatan UMKM di kawasan wisata Danau Sipin berhenti total karena adanya kebijakan dari pemerintah untuk menurunkan angka Covid 19. (2). Pandemi Covid 19 berdampak terhadap pendapatan pelaku UMKM di kawasan wisata Danau Sipin. Pendapatan UMKM sektor jasa wisata seperti ketek wisata dan angsa wisata, berkurang hingga 90%. Sebelum Covid 19, pendapatan mereka berkisar antara 5 juta sampai 6 juta perbulan, namun setelah Covid melanda, pendapatan mereka hanya 500 ribu per bulan. Pendapatan UMKM sektor kuliner berupa kantin menurun drastis. Sebelum Covid 19, pendapatan mereka berkisar antara 21 juta sampai 30 juta perbulan, namun sejak Covid 19, pendapatan mereka menurun hingga 1,5 juta hingga 3 juta per bulan. (3). Tinjauan Ekonomi Islam terhadap kegiatan UMKM di kawasan wisata Danau Sipin dapat dilihat dari tinjauan pendapatan masyarakat menurut konsep ekonomi Abdul Mannan. Pendapatan dan kegiatan usaha UMKM di Kawasan Wisata Danau Sipin telah sejalan dengan prinsip tersebut karena seperti kantin, rumah makan dan cafe yang ada di Kawasan Wisata Danau Sipin telah menjual barang-barang yang halal, dan di jual dengan harga standar sehingga diperoleh laba dari kegiatan usaha tersebut. Kegiatan usaha jasa berupa sewa perahu di Kawasan Wisata Danau Sipi telah sesuai dengan syariat Islam karena sewa yang dilakukan oleh konsumen merupakan sewa jasa perahu yang diperbolehkan dalam Islam. Para pelaku UMKM di Kawasan Wisata Danau Sipin tidak satupun yang menggunakan jasa perbankan, oleh karenanya mereka terbebas dari unsur ribawi yang mungkin terkandung dalam skema pinjaman tersebut.