Penelitian ini dilatarbelakangi oleh gejala merosotnya moral anak remaja yang sudah benar-benar mengkhawatirkan. Mulai dari kejujuran, kebenaran, keadilan, tolong-menolong, sudah tertutup oleh penyelewengan seperti penipuan, penindasan, fitnah, maksiat, dan hal merugikan lainnya. Hal ini menandakan bahwa umat islam perlu memanage (mengelola) akhlak sedemikian rupa sesuai dengan tuntunan zaman, khususnya dalam upaya menetralisir terjadinya penyimpangan moral yang terjadi.
Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan penelitian lapangan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan menggunakan 3 tekhnik analisis data, yaitu reduksi data, penyajian, atau display data dan kesimpulan atau verifikasi.
Hasilnya penulis menemukan bahwa: Manajemen pembinaan akhlak santri di pondok pesantren Nurul Jadid Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun sudah berjalan dengan baik karena sudah menerapkan fungsi-fungsi manajemen yaitu: perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan. Penerapan fungsi perencanaan di pondok pesantren Nurul Jadid sudah berjalan dengan baik yaitu dengan melakukan penyusunan program-program kegiatan santri. Dalam pengorganisasian nya pimpinan pondok telah membuat struktur organisasi, pembagian kerja, dan pendelegasian wewenang kepada setiap pengurus untuk melaksanakan aktivitas sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing pengurus sesuai bidangnnya masing-masing. Proses penggerakkan manajemen dalam pembinaan akhlak santri telah dilaksanakan oleh para pengurus dengan pelaksanaan metode-metode pembinaan, pemberian motivasi dan menjalin komunikasi yang baik dengan santri. Dalam proses pengawasan kegiatan pembinaan akhlak dilakukan dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pengasuh dan ustadz ustadzah, sehingga jika ada santri yang melanggar akan mendapatkan sanksi.