Usaha merupakan aktivitas ekonomi yang memiliki peranan penting dalam
memenuhi kebutuhan manusia. Kegiatan usaha tersebut meliputi menjadi produsen,
konsumen maupun perantara. Salah satunya berupa perdagangan. Seiring berjalannya
waktu kegiatan bisnis khususnya perdagangan semakin meningkat dengan adanya
pedagang yang baru. Tidak dipungkiri persaingan dalam dunia bisnis juga ikut
meningkat. Adanya persaingan yang begitu tinggi para pelaku bisnis menggunakan
segala cara untuk mendapatkan keuntungan, bahkan para pelaku bisnis sering
mengabaikan etika bisnis Islam dalam menjalankan bisnisnya.
Rumusan masalah Bagaimana tinjauan etika bisnis islam terhadap persaingan
usaha dan penyelesaian masalah pedagang sayuran di pasar Rakyat Aurduri Kota
Jambi. Tujuan untuk mengetahui bagaimana persaingan usaha dan penyelesaian
masalah pedagang sayuran dipasar rakyat Aurduri Kota jambi.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan melakukan studi langsung ke lapangan (field research). Objek
penelitian ini adalah para pedagang yang terdapat di pasar pasar Rakyat Aurduri Kota
Jambi. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder dengan
teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode
analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yang cenderung
bersifat deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persaingan usaha di pasar Rakyat
Aurduri meliputi lima aspek yaitu produk, harga, tempat, pelayanan dan purna jual.
Persaingan produk dan harga belum sepenuhnya sasuai dengan etika bisnis islam,
karena masih banyak pedagang yang melakukan kecurangan seperti membanting
harga lebih rendah dan lebih tinggai serta melakukan pengoplosan barang kemudian
dijual dengan harga yang sama sehingga merugikan pedagang lain dan konsumen
yang membeli. Persaingan tempat, layanan dan layanan purna jual sesuai dengan
prinsip Etika bisnis islam. Dalam penyelesaian msalahnya menggunakan tiga strategi
yaitu: kolaborasi, penghidaran konflik serta kompromi atau negosiasi, dalam tinjauan
etika bisnis islam sudah sesuai dengan prinsip etika bisnis islam yaitu prinsip
Kesatuan, keseimbangan, kehendak bebas, tanggung jawab dan ihsan karena hasil
penyelesaiannya memuaskan keduabelah pihak.