Irval Johendra, 2024 Penelitian ini mengeksplorasi signifikansi sejarah Perjanjian Al-Fudhul yang didirikan pada tahun 590 M, dengan fokus pada perannya dalam mengatasi ketidakadilan sosial di Mekkah pra-Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, dan relevansi perjanjian ini dalam konteks perkembangan awal Islam, dengan menekankan pengaruhnya bgterhadap dinamika sosial, politik, dan budaya dalam masyarakat Mekkah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yang melibatkan pengumpulan, evaluasi, dan interpretasi sumber-sumber sejarah secara sistematis untuk memahami dan menganalisis peristiwa masa lalu. Metode ini mengikuti empat tahap utama: heuristik (pengumpulan data), kritik sumber (verifikasi), interpretasi (analisis), dan historiografi (penulisan). Melalui tahap-tahap ini, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang akurat dan bermakna tentang sejarah perjanjian Al-Fudhul. Perjanjian Al-Fudhul di Mekkah pra-Islam bertujuan menegakkan keadilan dan melindungi yang tertindas. Diprakarsai oleh tokoh-tokoh Quraisy, termasuk Muhammad SAW sebelum kenabian. Perjanjian ini menekankan solidaritas, penegakan hukum, dan perlindungan hak asasi. Berdampak pada perubahan struktur sosial, penguatan keadilan, dan memudahkan penerimaan dakwah Islam. Menjadi landasan penting bagi nilai-nilai kemanusiaan dalam masyarakat Arab.Penulis menyimpulkan bahwa Perjanjian Al-Fudhul adalah respons terhadap ketidakadilan di Mekah, menegakkan keadilan dan melindungi hak asasi manusia, terutama bagi pedagang. Perjanjian ini memperkuat solidaritas dan nilai keadilan, mempengaruhi struktur sosial Mekah. Penulis juga menyarankan agar memahami sejarah Islam lebih dalam untuk menghargai warisan berharga ini.