Di Indonesia potensi zakat itu sangat besar, namun potensi yang sangat
besar itu belum terhimpun secara maksimal. Fundraising merupakan suatu
upaya menghimpun dana zakat, serta sumber daya lainnya dari masyarakat
baik individu, kelompok organisasi dan perusahaan yang akan disalurkan dan
didayagunakan untuk kepentingan mustahiq. Salah satu tantangan dalam
kegiatan fundraising yaitu strategi fundraising, bagaimana lembaga zakat
dapat menciptakan inovasi dalam pelaksanaan fundraising guna tercapainya
tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi
fundraising BAZNAS Provinsi Jambi meningkatkan penerimaan zakat serta
kendala apa saja yang ditemukan dalam pelaksanaan fundraising.Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data
berupa observasi, wawancara dan dokumentasi yang kemudian dianalisis dan
dinarasikan. Hasil penelitian ini adalah BAZNAS memiliki 2 Strategi
fundraising dalam melakukan tugasnya pertama, metode fundraising langsung
adalah penggalangan dana yang melibatkan partisipasi donatur secara
langsung. Kedua metode fundraising tidak langsung adalah metode
penggalangan dana yang tidak melibatkan partisipasi langsung dari para
muzakki. Adapun kendala BAZNAS pengumpulan zakat yaitu; Kepercayaan,
Penyaluran zakat secara tradisional/ke orang terdekat, Adanya LAZ, Yayasan
yatim piatu dan dhuafa, yang beroperasi, Produk zakat hanya bersifat
konsumtif. Dan solusi yang dilakukan BAZNAS dalam mengoptimalkan
penerimaan zakat seperti; Membangun kepercayaan, Mensosialisasikan zakat
muqoyyadah, Menggalang dana secara online, Berinovasi zakat produktif.