Uji Aktivitas Antimikroba dan Antiinflamasi Ekstrak Kasar Sambiloto (Andrographis Paniculata)

"Tanaman sambiloto merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan untuk obat tradisional terutama pada bagian daun. Bagian daun tersebut memiliki kandungan metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antimikroba dan anttinflamasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui randemen ekstrak kasar dan ekstrak sesudah partisi, selanjutnya mengetahui aktivitas antimikroba terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus, dan aktivitas antiinflamasi dari ekstrak tanaman sambiloto (Andrographis paniculata). Tahap maserasi menggunakan pelarut teknis 96%. Proses pemisahan dengan partisi menggunakan tiga jenis pelarut yaitu etanol-air, n-heksan, dan etil asetat. Selanjutnya dilakukan pengujian antimikroba menggunakan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus, dan uji aktivitas antiinflamasi menggunakan metode stabilitas membran sel. Hasil uji aktivitas antimikroba menunjukan aktivitas zona hambat terdapat pada jenis pelarut polar dan semi polar. Pengujian secara in-vitro menunjukan hasil persen inhibisi tertinggi yaitu ekstrak kasar sambiloto dengan nilai 92%. Hal tersebut terjadi karena nilai persen inhibisi mendekati nilai kontrol positif yaitu natrium diklofenak atau obat antiinflamasi. Hasil riset ini dimanfaatkan sebagai literatur rujukan dalam mengindentifikasi senyawa metabolit sekunder ekstrak kasar daun sambiloto serta tulisan ini memberikan informasi tentang aktivitas antimikroba dan antiinflamasi
"