PARMOKO, PARMOKO (2024) KEPEMIMPINAN KIAI DALAM IMPLEMENTASI NILAI-NILAI WASATHIYAH DI PONDOK PESANTREN AL ISHLAH TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI. Other thesis, UIN STS Jambi.
Full text not available from this repository.Abstract
Kepemimpinan Kiai dalam Implementasi Wasathiyah di Pondok
Pesantren Al Ishlah Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Program Studi:
Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana S3 UIN STS Jambi.
Pondok Pesantren Al Ishlah Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi
merupakan pondok pesantren bertipologi semi modern yang
menyelenggarakan program studi kitab kuning dan program pendidikan
madrasah Kementerian Agama secara terpadu. Jenis penelitian ini adalah
penelitian etnografi, menggunakan pendekatan kualitatif menggunakan Path
Goal Theory.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Kepemimpinan kiai menggunakan
tehnik pembauran/plural, bijaksana, teladan, mujahadah dan amanah dan
berperan sebagai pendidik, penggerak, koordinator, fasilitator dan
penasihat, sehingga dengan kharismanya menjadi pemimpin yang
demokratis.
Faktor yang menyebabkan wasathiyah di Pondok Pesantren Al Ishlah
Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi adalah: (1) Haliyah (2) Ibrah dan
amtsal. (3) Syawir. (4) Kultur.
Kepemimpinan kiai dalam membangun nilai-nilai wasathiyah:
Pertama: Komitmen kebangsaan yang terdiri atas: (1) Melaksanakan upacara
bendera (2) Menyelenggarakan dan mengikuti pelatihan (3) Ngalap
berkah/napak tilas (4) Ro'an (5) Khidmat, (6) Sowan. (7) Ta'zim, (8) Bisyarah,
Kedua: Toleransi terdiri dari (1) Menerima perbedaan (2) Menghargai sesama
manusia (3) Menghargai keyakinan lain Ketiga: Anti kekerasan terdiri dari: (1)
Kegiatan Pramuka, ( 2) Kegiatan Latihan Kepemimpinan (3) Kegiatan Lomba
(4) HSN (Hari Santri Nasional) (6) Mengadakan pencak silat, (7) Mayoran.
Empat: Akomodasi budaya lokal yang terdiri atas: (1) Ta'aruf, (2) Organisasi
kemasyarakatan. (3) Bangunan panggung, (4) Bersih-bersih kampung (5)
Mandi safar.
Hasil Kepemimpinan kiai dalam membangun wasathiyah dibuktikan
dengan adanya perilaku wasathiyah dalam hidden kurikulum berupa
Tawazun (keseimbangan), Tawasut (jalan tengah) pada kepribadian guru
berupa Tasamuh (toleransi, keterbukaan pikiran, Wataniyah wal muwatanah
(kebangsaan dan kewarganegaraan), Qudwatiyah (keteladanan), berupa
Islah (reformasi), Tahaddur (beradab), dan dalam kegiatan ekstrakurikuler
berupa Al-Musawah (kesetaraan, kesetaraan), I'tidal (adil, lurus, tegas),
Tatawwur wal ibtikar (dinamis dan inovatif).
Kepemimpinan Kiai dalam pelaksanaannya tidak cukup hanya
bersifat directive, parsitivatif achievement, oriented dan suportive, namun
harus didukung dengan sikap plural. Haliyah kiai yang menjadi faktor
utama dalam menciptakan budaya toleransi tercermin dalam perilaku
warga pesantren berupa khidmat dan ta’zim yang berakibat pada
kurikulum tersembunyi, guru, siswa dan kegiatan ekstrakurikuler sehingga
melahirkan lulusan yang moderat.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Divisions: | Pascasarjana > Doktor Manajemen Pendidikan Islam |
Depositing User: | Perpustakaan UIN STS Jambi |
Date Deposited: | 18 Jun 2025 04:00 |
Last Modified: | 18 Jun 2025 04:00 |
URI: | http://digilib.uinjambi.ac.id/id/eprint/1362 |