Kajian antara hukum agama dan hukum adat dalam konteks living
Qur‟an pada masyarakat melayu Jambi masih dianggap relevan dan
menarik. Perdebatan antara hukum agama dan hukum adat di nusantara.
Berawal dari Snouck Hurgranje dengan teorinya Receptie yang lebih
menekankan hukum adat dari pada hukum agama. Paham ini dibantah
dengan paham receptie a contrario yang menegaskan bahwa hukum yang
berlaku adalah hukum agama, dan hukum adat dapat digunakan jika
sejalan dengan hukum agama. Pada masyarakat melayu Jambi hukum
agama sangat mendominasi dalam adat budayanya. “Adat bersendi
syarak, syarak bersendi Kitabullah”. Dari seloko ini menggambarkan
adanya hubungan yang erat antara agama dan adat yang lebih bertumpu
pada agama. Hal ini mendorong penulis untuk mengkaji sejauh mana

hubungan masyarakat di kecamatan Danau Teluk dengan nilai-nilai al-
Qur‟an yang terdapat dalam hukum adat melayu Jambi yang menjadi

dasar serta falsafah bagi masyarakat melayu Jambi yang dikenal dengan
istilah Induk Undang Nan Limo.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dipakai untuk
meneliti fenomena Living Qur‟an, dengan data yang dikumpulkan berupa
deskripsi, uraian detail. Dalam tulisan ini pendekatan yang digunakan
dalam kasus penelitian ini yaitu pendekatan antropologi yang
dilaksanakan di kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi. Tekhnik
pengumpulan data dilakukan dengan langkah observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa Induk Undang
Nan Limo mempunyai hubungan yang erat dengan nilai-nilai Al-Qur‟an,
hal ini dapat dilihat dari adanya ayat-ayat Al-Qur‟an yang menjadi dasar
pada tiap-tiap point dari Induk Undang Nan Limo. Kemudian praktik
penerapan nilai-nilai Al-Qur‟an dapat dilihat dalam kehidupan sosial
masyarakatnya. Dari hasil penelitian ini penulis sangat berharap terutama
kepada generasi muda dan masyarakat Jambi untuk tetap menjaga
keaslian adat budaya melayu Jambi, karena dengan adanya adat yang
menanamkan nilai-nilai religius dalam kehidupan sehari-hari dapat
mengontrol tingkah laku atau moral generasi muda dan masyarakat
khususnya di daerah Jambi yang berpedomankan pada al-Qur‟an dan
Sunnah Rasul. Sehingga akan muncul generasi Qur‟ani yang diharapkan
bisa membumikan al-Qur‟an di kota Jambi.