Skripsi ini di latar belakangi dan penggunaan metode bervariasi dalam
belajar secara tepat untuk mencapai tujuan pengajaran. Oleh karena itu peneliti
tertarik untuk meneliti bagaimana Implementasi metode bervariasi dalam
pembelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti di sekolah menengah
pertama Negeri 12 Sarolangun Provinsi Jambi bila dilihat dari metode yang di
gunakan.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan : 1) Penerapan metode
bervariasi dalam pembelajaran pendidikan agama islam. 2) faktor pendukung dan
faktor penghambat bagi guru. 3) Upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi
hambatan-hamabatan dalam menerapkan metode bervariasi.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 12
Sarolangun Provinsi Jambi. Subjek penelitian yaitu Guru pendidikan agama islam,
kepala Sekolah, dan siswa. Jenis datanya yaitu data primer dan sekunder. Sumber
datanya berupa manusia, suasana, dan foto. Teknik pengumpulan data
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis
data yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Teknik pemeriksaan data
yaitu perpanjang keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi.
Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Implementasi
metode bervariasi dalam proses pembelajaran terdapat atas tiga bagian, yaitu
tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan, dan tahapan akhir. 2) Faktor pendukung
dan penghambat yaitu faktor internal dan eksternal. 3) Upaya guru dalam
mengatasi hambatan-hambatan dalam metode bervariasi terdapat beberapa upaya
yang sudah di rancang dan di terapkan, seperti guru pendidikan agama islam
menggunakan metode yang berfariasi saat mengajar, guru pendidikan agama
islam menerapkan program atau kegiatan untuk siswa, guru pendidikan agama islam menerapkan program atau kegiatan untuk siswa, guru pendidikan agama
islam juga mengupayakan agar sekolah melengkapi dari sarana dan prasarana
yang masih kurang, baik itu dari aumber buku dan tidak adanya guru Bimbingan
Konsling di sekolah. Dari beberapa hal tersebut hanya saja butuh waktu untuk
merealisasikannya.Dari hasil pembahasan yang penulis lakukan pada BAB IV
dapat di tarik kesimpulannya bahwa penerapan metode ceramah terdapat secara
bertahap dengan beberapa faktor serta adanya upaya yang dilakukan guru
pendidikan agama islam.