Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis
penyebab terjadinya praktik jual beli uang rusak di Kota Sungai Penuh
Provinsi Jambi, praktik jual beli uang rusak di Kota Sungai Penuh Provinsi
Jambi dan tinjauan hukum bisnis syariah terhadap praktik jual beli uang
rusak di Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi. Penelitian ini adalah penelitian
kualitatif yang bersifat Yuridis Empiris mengenai pemberlakuan atau
implementasi ketentuan hukum normatif secara langsung pada setiap
peristiwa hukum yang terjadi di masyarakat.
Teknik penarikan informan menggunakan purposive sampling
dengan jumlah 16 informan. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan Observasi,Wawancara dan Dokumentasi dengan para
penjual uang rusak dan pembelinya. Sedangkan keabsahan data dengan
penggunaan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan dan trigulasi data.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, maka diperoleh suatu
gambaran bahwa; Praktik jual beli mata uang rusak yang dilakukan
masyarakat di Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi ada yang dilakukan
dengan setengah harga atau 50% dari nominal uang yang rusak, ada
harga ditentukan secara sepihak oleh pembeli dan ada juga pembeli tidak
menetapkan harga (negosiasi); Penyebab terjadinya praktik jual beli mata
uang rusak di Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi diantaranya adalah faktor
ekonomi, faktor keluarga, faktor situasional dan faktor gaya hidup; Praktik
jual beli uang rusak yang terjadi di Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi
dalam tinjauan hukum bisnis syariah tidak diperbolehkan karena termasuk
kategori riba fadhl. Hal tersebut dikarenakan uang yang ditukarkan tidak
sesuai nominal aslinya atau terdapat tambahan.