Penelitian ini tentang Penetapan Harga Pokok Produksi Meubel
Menurut Ekonomi Islam di Kecamatan Taman Rajo. Tujuan penelitian ini
adaah untuk mengetahui bagaimana penetapan dan kendala harga pokok
produksi meubel menurut ekonomi Islam di Kecamatan Taman Rajo.
Adapun jenis penelitian ini yaitu kualitatif deskriftip dengan jenis data
primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu
menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan
untuk analisis data peneliti menggunakan analisis adalah analisis domain,
teksonomi dan komponensial.
Hasil penelitian menjelaskan Penetapan harga pokok produksi meubel
menurut ekonomi Islam di Kecamatan Taman Rajo dilakukan dengan
beberapa mtode diantaranya pelaku usaha meubel di kecamatan Taman Rajo
melakukan penetapan atau menghitung biaya bahan baku yang digunakan
untuk memproduksi produk meubel. Pelaku usaha menghitung biaya
tenagakerja yang dihitung berdasarkan hasil produk yang dikerjakan dan
pelaku usaha menghitung biaya overhead dimana merupakan biaya-biaya
yang dikeluarkan selain dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam
proses produksi. Penentuan harga yang ditetapkan diusaha meubel di
Kecamatan Taman Rajo tidak menyaingi harga produk meubel lainnya,
harga tidak mendzolimi konsumen dan harga tidak jauh dibawah harga pasar
ataupun lebih mahal. Keadaan produk meubel juga cukup berkualitas karena
layak untuk dijual dan digunakan oleh masyarakat karena dari bahan baku
yang aman tidak membahayakan konsumen. Hal ini menunjukan adanya
kesesuaian penetapan harga pokok produksi meubel di Kecamatan Taman
Rajo berdasarkan ekonomi Islam. Kendala penetapan harga pokok produksi
meubel menurut Ekonomi Islam di Kecamatan Taman Rajo diantaranya
adanya keterbatasan modal usaha sehingga berdampak pada penetapan harga
produksi karena pasokan bahan baku yang kurang terjangkau akibat
terbatasnya modal usaha pemilik usaha meubel. Selain itu kendala
penetapan harga pokok produksi dihadapkan pada belum tercapainya target
pasar yang strategis karena belum maksimalknya strategi pemasaran yang
dilakukan oleh pemilik usaha sehingga dalam menentukan harga pokok
produksi masih didasarkan pada jumlah pelanggan yang memesan produk
meubel.