pembatalan lamaran dan perspektif hukum Islam mengenai denda adat terhadap pembatalan lamaran di Kelurahan Sungai-Salak, Kecamatan Tempuling, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Diharapkan dengan adanya lamaran kedua calon mempelai serta keluarga dapat mengenal satu sama lainnya, serta dapat menguatkan ikatan dari kedua belah pihak keluarga, lamaran dilaksanakan dalam rangka mewujudkan keluarga yang sakinah , mawaddah, warohmah. Akan tetapi, lamaran tidak selalu berakhir pada jenjang pernikahan. Terdapat faktor-faktor yang menyebabkan seseorang membatalkan lamaran yang telah dilaksanakan. Pembatalan lamaran tentunya sedikit banyak akan memberikan dampak negatif bagi pihak yang dibatalkan. Metode penlitian yang penulis gunakan adalah kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dan kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab pembatalan lamaran di Kelurahan Sungai Salak adalah faktor ekonomi, faktor adanya orang ketiga dan faktor kematian. Adapun berdasarkan perspektif hukum Islam membatalkan lamaran akan dikenakan denda, hal tersebut tidaklah bertentangan dengan syariat Islam, karena didalam hukum Islam tidak terdapat penjelasan secara ekplisit mengenai prosesi pelaksanaan lamaran, hal tersebut juga memiliki nilai yang positif dikarenakan dengan denda tersebut membuat seseorang tidak mudah begitu saja untuk membatalkan lamaran yang telah terjadi, dan dapat menjadi pelajaran bagi orang lain untuk tidak bermian-main mengenai lamaran.