Nurhayani, Nurhayani (2023) " PENYAPIHAN SEBAGAI PENGATURAN JARAK KELAHIRAN PERSPEKTIF TAFSIR MAQASIDI". Other thesis, UIN STS JAMBI.
Full text not available from this repository.Abstract
Anak merupakan generasi penerus bangsa, kemajuan keterbelakangan suatu bangsa merupakan cerminan dari kondisi keluarga yang hidup dalam bangsa tersebut. Upaya dalam membentuk kualitas pribadi anak dengan mengatur jarak kelahiran, namun dalam hal ini muncul pro kontra diantara para cendikiawan, karena diasumsikan dengan pemahaman agama yang berbeda-beda, dari problem tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap “penyapihan sebagai pengaturan jarak kelahiran perspektif tafsir maqa>s}idi>”
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif (library research). Dengan menggunakan pendekatan metode analisis penafsiran maqāşidī, yang merupakan metode dan cara pandang baru dalam menfasirkan Al-Qur’an dengan pencarian makna terdalam dalam ayat-ayat Al-Qur’an dalam bentuk hikmah, dan segala aspek yang mengantarkan pada pembentukan nilai maslahat. Adapun sumber penulisan berupa sumber data primer yang diambil dari Al-Qur’an dan buku-buku yang membahas tafsir maqāşidī, serta data sekunder berupa buku, jurnal, tesis, dan data yang diperoleh dari internet.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini terdapat beberapa poin, pertama Ḥifẓ Al-Nasl (Menjaga Keturunan) kewajiban untuk menjaga dan memelihara keturunan dengan baik dengan cara memenuhi kebutahan sang anak dalam masa pertumbuhan, karena menyapih anak di usia dua tahun bertujuan untuk memelihara kelangsungan hidup anak, sehingga seorang anak dapat berkembang dengan baik. Kedua Ḥifz} Al-Nafs (Menjaga Jiwa) dalam pengaturan jarak kelahiran, selain berperan untuk melindungi anak juga berlaku untuk melindungi ibu dari resiko dalam melahirakan. Anak merupakan generasi penerus bangsa, kemajuan keterbelakangan suatu bangsa merupakan cerminan dari kondisi keluarga yang hidup dalam bangsa tersebut. Upaya dalam membentuk kualitas pribadi anak dengan mengatur jarak kelahiran, namun dalam hal ini muncul pro kontra diantara para cendikiawan, karena diasumsikan dengan pemahaman agama yang berbeda-beda, dari problem tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap “penyapihan sebagai pengaturan jarak kelahiran perspektif tafsir maqa>s}idi>”
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif (library research). Dengan menggunakan pendekatan metode analisis penafsiran maqāşidī, yang merupakan metode dan cara pandang baru dalam menfasirkan Al-Qur’an dengan pencarian makna terdalam dalam ayat-ayat Al-Qur’an dalam bentuk hikmah, dan segala aspek yang mengantarkan pada pembentukan nilai maslahat. Adapun sumber penulisan berupa sumber data primer yang diambil dari Al-Qur’an dan buku-buku yang membahas tafsir maqāşidī, serta data sekunder berupa buku, jurnal, tesis, dan data yang diperoleh dari internet.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini terdapat beberapa poin, pertama Ḥifẓ Al-Nasl (Menjaga Keturunan) kewajiban untuk menjaga dan memelihara keturunan dengan baik dengan cara memenuhi kebutahan sang anak dalam masa pertumbuhan, karena menyapih anak di usia dua tahun bertujuan untuk memelihara kelangsungan hidup anak, sehingga seorang anak dapat berkembang dengan baik. Kedua Ḥifz} Al-Nafs (Menjaga Jiwa) dalam pengaturan jarak kelahiran, selain berperan untuk melindungi anak juga berlaku untuk melindungi ibu dari resiko dalam melahirakan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Depositing User: | Perpustakaan UIN STS Jambi |
Date Deposited: | 11 Jun 2025 02:49 |
Last Modified: | 11 Jun 2025 03:22 |
URI: | http://digilib.uinjambi.ac.id/id/eprint/1175 |