"Suatu perusahaan dapat berhasil atau gagal mempertahankan eksistensinya pada saat
yang tidak dapat ditentukan. Jika perusahaan berhasil, maka perusahaan akan mendapatkan laba yang stabil bahkan meningkat yang dapat menaikkan nilainya,
yang membuat investor meningkatkan minatnya untuk berinvestasi pada perusahaan
tersebut. Sebaliknya, jika gagal perusahaan dapat mengalami hilangnya kepercayaan
para investor bahkan bangkrut jika tidak ada solusi untuk menangani penyebabnya.
Pada kenyataannya, tidak semua perusahaan dapat mempertahankan ataupun
meningkatkan kinerja keuangan yang baik secara konsisten. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui Pengaruh Kinerja KeuanganTerhadap Financial Distress Pada
Perusahaan Sub Sektor Manufaktur Yang Termasuk Ke Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI) Tahun 2020 – 2023. Penelitian ini menggunakan data sekunder.
Sampel yang digunakan berjumlah 8 perusahaan dari 21 perusahaan menggunakan
teknik Purposive Sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
analisis statistik deskriptif, analisis regresi data panel, pemilihan model estimasi
regresi data panel, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan koefisien determasi R2. Hasil
penelitian menunjukkan secara parsial Rasio Aktivitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Financial Distress, Rasio Solvabilitas berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Financial Distres, sedangkan Rasio Likuiditas berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap Financial Distress. Secara simultan Rasio
Aktivitas, Rasio Likuiditas dan Rasio Solvabilitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Financial Distress. Perusahaan perlu memaksimalkan efisiensi aset,
menekan jumlah utang dan meningkatkan ekuitas agar terhindar dari kondisi Financial Distress."